"Selama enam tahun masa jabatan sebagai mufti agung Mesir (sejak 1899 M), Syaikh Muhammad Abduh berfatwa sebanyak 990 fatwa, yaitu sekitar 165 fatwa pertahun. Sementara saya berfatwa sampai sekitar 500.000 fatwa pertahunnya (sejak menjadi Mufti Agung Mesir, 2003)."
Apakah data ini menunjukkan bahwa saya lebih pintar dari pada Syaikh Muhammad Abduh? Tidak sama sekali.
Justru data ini adalah fakta bahwa masyarakat semakin tidak berilmu dan justru semakin banyak pertanyaan yang tidak sesuai dengan tingkat pemahaman mereka, sampai-sampai seorang penanya (karena ketidaktahuannya) menjadikan satu permasalahan membengkak menjadi puluhan pertanyaan, kemudian dengan percaya diri ia berkata: “Saya ingin mendapat jawaban yang memuaskan (padahal ia tidak memiliki dasar ilmu yang cukup untuk memahami hukum dengan baik)!!”. Anehnya kemudian ia tanyakan pertanyaan yang sama kepada banyak ulama, seolah ia tidak mau melaksanakan apa yang telah difatwakan untuknya..!!
Angka 500.000 sangatlah tidak normal. Jika pada zaman Syaikh Muhammad Abduh penduduk Mesir 14.000.000 jiwa, dan saat ini 90.000.000 jiwa, maka angka normal fatwa pertahun adalah 700 sampai 800 fatwa saja.
Fenomena ini disebabkan oleh banyak faktor:
- Kemajuan telekomunikasi, transportasi dan teknologi modern.
- Populasi penduduk yang berkembang pesat.
- Masyarakat yang semakin jauh dari ilmu.
- Masjid yang tidak lagi melakukan perannya.
- Keributan dan banyaknya fatwa dari orang-orang yang bukan ahli fatwa.
Kita harus melaksanakan agama kita dengan penuh keindahan dan selaras dengan kehidupan, karena Islam adalah bagian dari kehidupan, bukan anti kehidupan".
Maulana Syaikh Ali Jum’ah
(Majelis Fatwa 9 September 2016)
Add your comment Hide comment