23 Oktober; Kerajaan Islam Kalahkan Raja Castilian pada Perang Zallaqah

23 Oktober; Kerajaan Islam Kalahkan Raja Castilian pada Perang Zallaqah

Pada 23 Oktober 1086 Perang az Zallaqah berlangsung di Spanyol. Perang ini diberi nama az Zallaqah yang artinya perang yang terjadi di tanah yang licin. Tanah itu jadi begitu licin akibat banyaknya darah yang tumpah hingga membuat para tentara tergelincir.

Perang az Zallaqah juga disebut dengan Perang Sagrajas. Perang ini dipimpin oleh Raja Almoravid, Yusuf Ibnu Tashfin yang mewakili kerajaan Islam melawan Raja Castilian, Alfonso VI mewakili kerajaan Kristen.

Perang ini sangat dahsyat dan banyak menimbulkan korban tewas. Darah yang menggenang begitu banyak hingga medan perang berwarna merah.

Sebelum peperangan dimulai, Raja Yusuf memberikan tiga pilihan kepada Raja Alfonso VI apakah mau masuk Islam, membayar upeti, atau berperang. Rupanya Raja Alfonso VI memilih berperang. Hal ini dilakukan dengan dimulainya serangan dari kastilnya.

Raja Alfonso VI memimpin 2.500 tentara yang terdiri dari 1.500 pasukan kuda, 750 ksatria di antara umat Yahudi. Sedangkan Raja Yusuf memimpin sekitar 7.500 tentara. Perang  yang mengerikan ini akhirnya dimenangkan umat Islam yang dipimpin oleh Raja Yusuf.

Dalam perang itu Imam Agung Kordoba Abu I Abbas Ahmad Ibnu Rumayla yang merupakan anggota keluarga Ibnu Khaldun wafat. Sedangkan Raja Alfonso VI mengalami luka parah di salah satu kakinya yang membuatnya pincang selamanya.

Umat Katolik Irlandia Memberontak kepada Inggris


Pada 23 Oktober 1641 terjadi pemberontakan Irlandia. Umat katolik Irlandia melakukan kudeta terhadap Pemerintahan Inggris di Irlandia.

Pemberontakan Irlandia akhirnya akhirnya meluas menjadi konflik etnis dan agama antara penduduk Irlandia asli yang beragama Katolik dengan pendatang dari Inggris dan Scotlandia yang beragama Kristen.

Umat katolik Irlandia tak suka negaranya dikuasai oleh umat kristen dari  Inggris. Apalagi Pemerintah Inggris semakin mengokohkan kekuasaannya di Irlandia.

Pemberontakan itu terjadi karena umat Katolik Irlandia takut tentara Inggris anti-Katolik semakin menjajah Irlandia. Namun dalam menghadapi para pemberontak itu, Parlemen Inggris dan Parlemen Scotlandia enggan menggunakan tentara.

Pemberontakan makin meluas bahkan dibentuk Konfederasi Katolik yang terdiri dari kaum kelas atas katolik Irlandia dan para pendeta Katolik. Konfederasi Katolik inilah yang menjadi pemerintahan de facto umat Katolik Irlandia.

Namun akhirnya pemberontakan Irlandia dipupuskan Inggris dengan mengirimkan tentara model baru Inggris yang dipimpin oleh Oliver Cromwell. Akhirnya Inggris menguasai Irlandia.

Sumber: republika.co.id

Silahkan bagikan:

Artikel terkait:

Add your comment Hide comment

Disqus Comments