HANYA aku BUIHNYA

HANYA aku BUIHNYA

Aksi bela Islam, baik pertama, kedua, ataupun insyaallah yang ketiga mendapat sungguh sangat mencengangkan. Gelombang umat Islam dari berbagai penjuru Nusantara membuktikan bahwa mereka sangat mencintai Al-Qur'an. Mereka tegas menolak penistanya. Jika aksi bela Islam pertama hanya terdiri atas penduduk Jakarta, sedangkan penduduk lainnya melakukan aksi yang serupa di daerah masing-masing, maka aksi bela Islam kedua membuktikan kesungguhan mereka. Jutaan umat Islam berduyun-duyun, bersatu padu.

Silahkan lihat: Dokumentasi Aksi 411

Maka menarik puisi yang ditoreh @salimafillah dalam menyikapi aksi bela Islam ini. Puisi yang berjudul 'HANYA aku BUIHNYA' sangat menyentuh hati. Berikut adalah isi lengkap puisi tersebut.


HANYA aku BUIHNYA


Dulu aku mengira telah wujud benar nubu'at Nabi mulia tentang ummatnya..
Bahwa mereka besar jumlahnya namun hanya buih yang tiada artinya..
Menjadi santapan yang diperrebutkan aneka bangsa dan kuasa di meja perjamuan durjana..

Tapi hari ini aku sadar bahwa aku keliru sealpa-alpanya..
Sebab yang buih rupanya hanya aku saja..

Hari ini melihat mereka berhimpun dalam barisan..
Melantangkan suara hati nuraninya akan cinta pada Rabb dan kalamNya..

Aku melihat mereka adalah gelombang raksasa..
Yang hanya bergulung dan berdebur semata-mata sebab pengisaran angin oleh Penguasa Alam Semesta..

Tak ada makhluq yang dapat membeli insan sebanyak ini dengan harta berapapun juga..
Tak ada makhluq yang dapat menggerakkan hati sebanyak ini dengan sedu syahdu apapun juga..
Tak ada makhluq yang dapat menjaga keteraturan barisan sebanyak ini dengan kuasa aba-aba sedahsyat apapun juga..

Ya benar, mereka gelombang pasang..
Dan hanya aku buihnya..
Buih yang terus berkubang dalam durhaka padaNya..

Tapi izinkan si buih ini berkata..
Pada engkau yang menutup pintu dan menyelinap pergi..

Hanya diperlukan satu kecipak kecil lagi untuk menjadikan lautan ummat ini tsunami mahadaya..

Sebab ada tertulis dalam senarai penshahihan Al Albani yang teliti..
"Seorang pemimpin yang menutup pintunya pada orang-orang yang memiliki hajat padanya, maka Allah pun menutup pintu langit dari segala hajat dirinya."

(Jakarta, 4 November 2016)

Silahkan bagikan:

Artikel terkait:

Add your comment Hide comment

Disqus Comments