Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepemimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tentaranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.
Surat Perintah Sultan Mahmed II untuk Lindungi Umat Kristiani Bukti Keagunan Islam
Berikut isi lengkap perintah sang Sultan dalam sebuah surat.
“Saya.. Sultan Khan, Sang Penakluk, dengan ini mendeklarasikan kepada seluruh dunia bahwa penduduk Fransiscan, Bosnia yang dijamin bersama surat titah ini, berada di bawah perlindunganku. Saya memerintahkan:
Tidak boleh bagi siapapun untuk mengganggu dan menyakiti penduduk dan gereja-gereja mereka! Mereka harus hidup dalam kedamaian di negeriku. Mereka yang menjadi imigran (pengungsi) harus merasakan keamanan dan kebebasan. Mereka diperbolehkan untuk kembali ke biara-biara yang berada di perbatasan negeriku.
Tidak ada satupun dari kerajaanku baik itu pemimpin, wazir, petugas maupun pembantuku diperbolehkan untuk mengganggu kehormatan ataupun menyakiti mereka.
Tidak boleh bagi siapapun untuk menghina, membahayakan ataupun menyerang mereka, harta benda mereka dan gereja-gereja mereka! Apapun yang mereka bawa dari negeri mereka mendapatkan hak yang sama.
Dengan adanya titah ini, saya bersumpah dengan pedangku ini, dengan menyebut nama Allah yang telah menciptakan bumi dan langit, Muhammad Rasulullah dan 124.000 Rasul lainnya, bahwa tak ada satu pun dari pendudukku yang boleh menentang titahku ini!”
Sumber: Ottoman Imperial Archive/islamedia.id
Add your comment Hide comment